JK: Seleksi Guru Harus Diperketat
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan seleksi guru harus lebih ketat dibandingkan seleksi pegawai negeri sipil (PNS) lainnya. Pasalnya, guru punya tugas yang lebih berat.
"Guru itu tugasnya mencerdaskan bangsa, maka guru harus lebih cerdas dari siswa. Oleh karena itu, ujian guru harus lebih ketat dibandingkan lainnya," ujar Jusuf Kalla dalam seminar yang diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta, Jumat (27/5/2015).
Read Also
- Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Lintas Kementerian
- Jadi Tim Sukses, Banyak Guru PNS Diangkat Sebagai Pejabat Struktural, Menpan RB Akan Lakukan Penertiban
- Kuota CPNS Pelamar Umum Capai 154 Ribu, MenPAN : Pendaftaran Mulai Akhir Juli
- Rekrutmen CPNS Tenaga Fungsional Akan Tetap di Buka
- Login SIM PKB Guru Pembelajar
"Demi mutu pendidikan, kita tidak bisa langsung angkat guru honorer sebagai PNS. Kalau langsung diangkat, nanti pemda merekrut banyak guru honorer dan kemudian mengangkatnya jadi PNS tanpa memperhatikan mutu," papar dia.
![]() |
JK: Seleksi Guru Harus Diperketat |
Menurut dia, guru bukan seperti halnya Satpol PP yang tugasnya lebih banyak melakukan penertiban. "Guru bukan seperti Satpol PP yang asal tegak saja. Tapi mencerdaskan bangsa."
Wapres juga menambahkan guru harus terus belajar dan tidak puas dengan ilmu yang sudah ada pada dirinya. Permasalahan guru, lanjut dia, bukan terletak pada jumlah guru tapi sistem penyaluran yang tidak merata, menumpuk di perkotaan.
"Kami sedang memikirkan distribusi guru itu bisa lintas provinsi. Sehingga kami bisa lebih mudah menyelesaikan permasalahan guru," papar dia.
Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi, mengatakan salah satu jalan keluar dari permasalahan guru yang tidak merata adalah melalui program Guru Garis Depan. Program tersebut mengirimkan guru-guru terbaik untuk ditempatkan di sejumlah daerah terpencil, tertinggal, dan terluar. (Antara)